ANALISIS PENGHAMBATAN XANTHINE OXIDASE EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Main Author: HASANAH, KURNIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/42879/1/jiptummpp-gdl-kurniahasa-48378-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42879/2/jiptummpp-gdl-kurniahasa-48378-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42879/3/jiptummpp-gdl-kurniahasa-48378-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42879/4/jiptummpp-gdl-kurniahasa-48378-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42879/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Xanthine oxidase merupakan enzim yang berperan sebagai katalisator dalam pembentukan asam urat. Salah satu terapi pengobatan pada asam urat adalah xanthine oxidase inhibitor. Daun salam adalah tanaman yang mengandung senyawa flavonoid yang diduga mampu menurunkan kadar asam urat karena dapat bertindak sebagai xanthine oxidase inhibitor. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun salam sebagai xanthine oxidase inhibitor secara in-vitro dengan allopurinol sebagai kontrol positif. Metode: Analisis aktivitas penghambatan xanthine oxidase oleh ekstrak etanol daun salam dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil: Hasil analisis menunjukkan ekstrak etanol daun salam memiliki aktivitas penghambatan xanthine oxidase dengan nilai rata-rata IC50 sebesar 223,8 ppm. Namun, allopurinol masih memiliki aktivitas penghambatan xanthine oxidase yang jauh lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol daun salam dengan nilai rata-rata IC50 sebesar 1,5 ppm. Kesimpulan: Ekstrak etanol daun salam memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim xanthine oxidase sebesar 1/149 kali tablet allopurinol kekuatan 100 mg. Nilai IC501 tablet allopurinol berkekuatan 100 mg setara dengan nilai IC50 14,4 gram ekstrak etanol daun salam. Sehingga untuk memperoleh ekstrak sebanyak tersebut diperlukan 67,9 gram serbuk simplisia kering daun salam.