STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PASIEN BARU BTA POSITIF PADA TAHAP INTENSIF (Penelitian dilakukan di Poli Directly Observed Treatment Short-course dan Rekam Medik Kesehatan RSU Karsa Husada Batu)
Main Author: | FITHRIYAH, NUR AFNI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/42878/1/jiptummpp-gdl-nurafnifit-48379-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/42878/2/jiptummpp-gdl-nurafnifit-48379-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/42878/3/jiptummpp-gdl-nurafnifit-48379-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/42878/4/jiptummpp-gdl-nurafnifit-48379-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/42878/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Tuberculosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang paling sering menyerang paru-paru (TB Paru). Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah pengobatan TB untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman TB yang diberikan dalam dua tahap yaitu tahap intensif (2-3 bulan) yang diberikan setiap hari serta tahap lanjutan (4-7 bulan). OAT yang sering dipakai adalah rifampisin (R), isoniazid (H), pirazinamid (Z), etambutol (E) dan streptomisin (S) sebagai obat lini pertama. Terapi pada pasien baru dengan BTA positif disesuaikan dengan kategori yang direkomendasikan oleh Depkes RI yaitu kategori 1 (2(HRZE) / 4(HR)3). Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan Obat Anti Tuberkulosis pasien baru BTA positif pada tahap intensif yang meliputi jenis, dosis, rute dan efek samping dengan mengaitkan data klinis maupun data laboratorium. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan metode retrospektif melalui RMK (Rekam Medis Kesehatan) di RSU Karsa Husada Batu periode 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2016. Hasil dan Kesimpulan: Pola penggunaan OAT pada tahap intensif adalah OAT-KDT dengan dosis 1 x 3 tab 4KDT (Rifampisin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400 mg dan Etambutol 275 mg) sebanyak 12 pasien (86%) dengan kombinasi antibiotik lain yaitu 1 x 4 tab 4KDT + ceftriaxon (2 x 1 g IV) sebanyak 6 pasien (44%). Efek samping OAT yang sering muncul yaitu mual sebanyak 4 pasien (25%), muntah sebanyak 3 pasien (19%) dan peningkatan SGPT/SGOT sebanyak 1 pasien (6%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pola penggunaan OAT terkait jenis, dosis, rute telah sesuai dengan pedoman Depkes RI.