Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Gagal jantung adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Gagal jantung terjadi akibat menurunnya kontraktilitas, dilatasi kardiomiopati dan hipertrofi ventrikel. Furosemid mengurangi akumulasi cairan (preload) dengan meningkatkan ekskresi garam dan air dari ginjal sehingga preload, kongesti pulmonal dan edema sistemik berkurang. Tujuan : Mengetahui pola penggunaan furosemid pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. Metode : Observasional retrospektif pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo periode 1 Juli 2016 - 31 Oktober 2016. Kesimpulan: Pola penggunaan furosemid tunggal sebanyak 15 pasien (30%). Penggunaan kombinasi dua sebanyak 20 pasien (40%) dan kombinasi tiga sebanyak 15 pasien (30%). Dosis furosemid tunggal yang terbanyak digunakan adalah (3x20mg) IV sebanyak 5 pasien (33%). Kombinasi dua Furosemid (3x20mg) IV + Spironolactone (1x25mg) PO sebanyak 3 pasien (26%) dan kombinasi tiga Furosemid (2x20mg) IV + Digoxin (1x0,125mg) PO + Spironolactone (1x25mg) PO sebanyak 2 pasien (20%). Pola penggunaan furosemid pada pasien gagal jantung telah sesuai dengan guideline.