Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Vitamin sangat diperlukan tubuh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu vitamin yang penting bagi kesehatan yaitu vitamin C. Namun, vitamin C mudah mengalami degradasi selama proses penyimpanan. Oleh karena itu dilakukan penelitian uji stabilitas vitamin C pada sediaan minuman bervitamin. Tujuan : Untuk mengetahui stabilitas kadar vitamin C pada sediaan minuman bervitamin yang disimpan dalam suhu ± 4oC dan dalam suhu ± 25oC setelah tutup kemasan dibuka. Metode : Metodepotensiometri untuk menguji stabilitas vitamin C pada sediaan minuman bervitamin. Hasil Penelitian : Sebanyak enam botol yang mana dibagi menjadi dua bagian yaitu tiga sampel disimpan pada suhu ± 4oC dan tiga sampel disimpan pada suhu ± 25oC. Sampel dipipet dan dimasukkan dalam gelas beker, ditambahkan larutan HCl 2% dan KI 1% dilakukan titrasi dengan KIO3 0,1N. Hasil % kadar untuk sampel Botol-I = 104,55% dan selama pengujian sampai hari keenam jumlah kadar sampel menjadi 101,87%; Botol-II 120,18% menjadi 166,69%; Botol-III 105,90% menjadi 101,82%. Sedangkan pada suhu ruang jumlah % kadar awal untuk sampel Botol-I = 101,38% dan selama pengujian sampai hari keenam jumlah kadar sampel menjadi 98,90%; Botol-II 102,30% menjadi 98,90%; Botol-III 101,98% menjadi 98,90%. Kesimpulan : Bahwa sediaan minuman yang mengandung vitamin C selama penyimpanan 6 hari mengalamai penurunan kadar. Berdasarkan USP, 2014 persyaratan untuk uji stabilitas 98%-102%, sehingga penyimpanan selama 6 hari pada suhu ± 4oC dan ±25oC masih dapat dikonsumsi karena masuk dalam rentang persyaratan.