Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Stroke adalah suatu sindrom yang dapat berkembang pesat dengan timbulnya gejala dan tanda klinis yang berlangsung lebih dari 24 jam, dan dapat menyebabkan kematian. Citicoline merupakan obat neuroprotektan yang dapat digunakan sebagai first line terapi. Citicoline bekerja melalui sintesis fosfatidilkolin dengan memperbaiki kerusakan membran sel saraf pada otak, sehingga meningkatkan metabolisme otak, kemampuan berbicara, motorik, dan mencegah degenerasi saraf. Tujuan:Mengetahui pola penggunaan citicoline pada pasien stroke hemoragik di RSUD Sidoarjo periode Januari-Desember 2016. Metode: Observasional retrospektif, dengan penyajian data secara deskriptif. Kriteria inklusi meliputi pasien stroke hemoragik yang diterapi dengan citicoline dan obat lain yang menyertai. Hasil dan Kesimpulan:Pola penggunaan citicoline tunggal paling banyak yaitu (3x500 mg) IV pada 30 pasien (56%). Kombinasi citicoline (3x500 mg) IV + Piracetam (2x1200 mg) IV, Citicoline (3x250 mg) IV + Piracetam (4x3000 mg) IV, dan Citicoline (3x250 mg) IV + Piracetam (2x1000 mg) IV masing-masing 1 pasien (1%). Pola pergantian citicoline paling banyak pada dosis (3x500 mg) IV  (3x250 mg) IV sebanyak 7 pasien (30%).