Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering biasanya tiga kali atau lebih dalam satu hari. Diare terjadi karena adanya Infeksi (bakteri, protozoa, virus, dan parasit) alergi, malabsorpsi, keracunan, obat dan defisiensi imun. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik, gangguan metabolik, gangguan gizi, gangguan imunodefisiensi. Antibiotika Seftrikson sangat baik digunakan dalam terapi infeksi yang disebakan Citrobacter, E. Coli, Neisseria, proteus, morganella, serratia,dan shigella. Dan Mekanisme kerja seftriakson sebagai antimikroba adalah dengan menghambat sintesa dinding sel mikroba. Tujuan : untuk mengetahui pola penggunaan seftriakson pada pasien diare di RSUD Sidoarjo dan mengkaji hubungan terapi seftriakson terkait dosis, rute, pemberian, interval pemberian yang terkait dengan data laboratorium dan data klinis di RSUD Sidoarjo. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode retrospekif pada pasien diare periode 1 Januari 2015 - 31 Desember 2015. Hasil dan Kesimpulan : Penggunaan Antibiotik tunggal yang paling banyak yaitu pada dosis (2x1g), IV sebanyak 7 pasien dengan Presentase (33%). dan Penggunaan Seftriakson kombinasi dengan antibiotik lain yang paling banyak yaitu Seftriakson (2x1g), IV dengan Metronidazole (3x500mg), PO (50%).