Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Stroke adalah suatu sindrom yang dapat berkembang pesat dengan timbulnya gejala dan tanda klinis yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dan dapat menyebabkan kematian. Antifibrinolitik merupakan obat yang digunakan sebagai terapi yang dapat mencegah terjadinya resiko re-bleeding. Antifibrinolitik bekerja menghambat aktivasi plasminogen menjadi plasmin, mencegah break-up dari fibrin dan menjaga stabilitas menggumpal. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antifibrinolitik pada pasien stroke hemoragik di RSUD Sidoarjo periode Januari-Desember 2016. Metode : Observasional retrospektif pada pasien stroke hemoragik di RSUD Sidoarjo periode Januari-Desember 2016. Hasil dan Kesimpulan : Penggunaan antifibrinolitik tunggal paling banyak yaitu asam traneksamat (3x500 mg) PO pada 3 pasien (44%). Kombinasi antifibrinolitik tanpa switch paling banyak yaitu asam traneksamat (3x50 mg) IV + vitamin K (3x10 mg) sebanyak 1 pasien (20%). Pergantian dosis antifibrinolitik paling banyak yaitu kombinasi asam traneksamat (3x500 mg) PO + vitamin K (3x10 mg) PO dan asam traneksamat (3x500 mg) PO + vitamin K (3x10 mg) IV menjadi asam traneksamat (3x500 mg) PO sebanyak 2 pasien (40%).