Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Penggunaan obat tradisional saat ini banyak diminati kembali dan menjadi pilihan pengobatan karena masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan obat sintetis dapat menyebabkan berbagai reaksi obat yang tidak diinginkan. Salah satu tanaman yang telah lama digunakan untuk tujuan medis adalah rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.). Rumput mutiara adalah salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung berbagai macam metabolit sekunder, salah satunya adalah flavonoid yang memiliki potensi sebagai anti-inflamasi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar PVP K-30 (1%, 2%, dan 3%) sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet ekstrak rumput mutiara. Metode: Tablet ekstrak rumput mutiara dibuat dengan metode granulasi basah menggunakan etanol 70% sebagai pelarut dengan konsentrasi PVP K-30 yang berbeda (yaitu, 1% 2% dan 3%). Tes kualitas fisik untuk tablet ekstrak rumput mutiara adalah: kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur degan menggunakan analisis statistik. Hasil dan Kesimpulan: Peningkatan konsentrasi PVP K-30 adalah berbanding lurus dengan kekerasan dan waktu hancur tablet, namun berbanding terbalik dengan kerapuhan tablet. Konsentrasi 3% dari PVP K-30 adalah formulasi yang optimal.