ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MINUM OBAT HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DUSUN PANDAN DESA PANDANREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU BERDASARKANMOTIVASI DAN DATA DEMOGRAFI
Main Author: | Iqbal, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/42218/1/jiptummpp-gdl-muhammadiq-51111-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/42218/2/jiptummpp-gdl-muhammadiq-51111-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/42218/3/jiptummpp-gdl-muhammadiq-51111-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/42218/4/jiptummpp-gdl-muhammadiq-51111-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/42218/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang:HipertensidisebutjugaThe Sillent Killerkarena pada umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.Kepatuhan menjalani pengobatan sangat diperlukan untuk mengetahui tekanan darah serta mencegah terjadinya komplikasi,Pengobatan secara rutin diperlukan penderita hipertensi guna untuk menjaga keseimbangan tekanan darah. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kepatuhan dalam pengobatan hipertensi pada masyarakat Dusun Pandan Desa Pandanrejo berdasarkan Motivasi dan data demografi. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 112 warga Dusun Pandan Desa Pandanrejo Kecamaran Bumiaji yang menderita hipertensi pada tahun 2016.. Teknik sampling yang digunakan yaitu Simple Random Sampling yang diambil menjadi 87 sampel dengan menyebarkan kuesioner. Analisa data yang digunakan Chi Square dan Fisher exact test. Hasil: Hasil dari analisis usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan motivasitidak terdapat perbedaan signifikan(p= 0, 075 - 1, 000> 0,05). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kepatuhan dalam pengobatan hipertensi dengan motivasi dan data demografi.Karena fakta di lapangan usia di atas 50 tahun masih banyak yang melakukan aktivitas pekerjaan seperti bertani sehingga waktu untuk meminum obat dan dan melakukan pengontrolan di fasilitas-fasilitas kesehatan masih kurang