PENGARUH GREEN COLOR BREATHING THERAPY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA PASIEN HEMODIALISA (Studi di RS. dr. Soepraoen Malang)

Main Author: SULI, DIDIK PRASETYO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/42110/1/jiptummpp-gdl-didikprase-48952-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42110/2/jiptummpp-gdl-didikprase-48952-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42110/3/jiptummpp-gdl-didikprase-48952-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42110/4/jiptummpp-gdl-didikprase-48952-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42110/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang Terapi hemodialisa merupakan terapi seumur hidup yang dijalani oleh pasien gagal ginjal kronik yang akan memicu timbulnyastressor tersendiri bagi pasien. Salah satu terapi yang dapat digunakan dalam menurunkan tingkat stres dan belum banyak digunakan di Indonesa adalah terapi warna (Chromotherapy) dengan teknik Green Color Breathing Therapy yaitu suatu teknik pernafasan dengan membayangkan sewaktu menghirup dan menghembuskan nafas dengan warna hijau dengan menggunakan kain yang akan membuat pasien merasa nyaman dan tenang. Metode Penelitian ini menggunakan design quasi eksperimental dengan metode penelitian pre-post testwith control group design. Sampel yang digunakan pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa pada bulan Maret 2017 di Rumkit Tk II Dr. Soepraoen Malang. Variabel yang diamati adalah penurunan tingkat stres. Data dianalisis menggunakan Mann-Whitney dengan signifikan α = 0.05. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat pretest mayoritas pada kelompok intervensi berada pada tingkat stres sedang 5 orang (41,7%) sedangkan pada kelompok kontrol 8 orang (61,5%). Setelah posttest tingkat stres pada kelompok intervensi turun menjadi normal 8 orang (66,7%) sedangkan pada kelompok kontrol tetap, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian Green Color Breathing Therapyterhadap penurunan tingkat stres pada pasien hemodialisa. (p = 0.001, α = 0.05). Diskusi Warna hijau mempengaruhi sistem saraf pusat dengan menggunakan retinohypothalamic tract sebagai jalur utama dari mekanisme transmisi warna menuju sistem limbik dan sistem endokrin, sehingga akan memberikan efek penenang, menimbulkan rasa nyaman, serta mengurangi stres. Terapi ini harus dilakukan dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.