IDENTIFIKASI DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RS SAIFUL ANWAR MALANG

Main Author: AZIS, TORIQ
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/42060/1/jiptummpp-gdl-toriqazisn-49066-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42060/2/jiptummpp-gdl-toriqazisn-49066-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42060/3/jiptummpp-gdl-toriqazisn-49066-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42060/4/jiptummpp-gdl-toriqazisn-49066-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/42060/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Di negara maju ataupun negara berkembang penyakit kronik tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit ginjal kronik, sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat utama. Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, serta bersifat persisten dan irrever-sibel. Pasien gagal ginjal kronik dapat diatasi dengan dua hal. Pertama, dengan melakukan cangkok ginjal dengan biaya yang mahal dan sulit dalam prosesnya. Kedua, dengan melakukan terapi yaitu hemodialisa. Jika pasien telah mengalami GGK stadium berat, untuk mempertahankan hidupnya di perlukan terapi sementara berupa cuci darah (hemodialisa). Metode: Metode penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan Incidental sampling atau teknik sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, dengan responden 42 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodilisa. Hasil: Dari 42 pasien gagal ginjal kronik yangmenerimadukungan keluarga sangat baik, yaitu dengan jumlah 29 pasien (69%), dan yang mendapat dukungan baik berjumlah 8 orang (19%), sedangkan 5 (12%) pasien mendapat dukungan yang cukup baik dari keluarga. Kesimpulan: Dukungan keluarga tersebut perlu diberikan sepanjang hidup pasien karena dukungan dari anggota keluarga akan memberikan dampak positif sebagai sarana pelepasan emosi, mengurangi kecemasan, membuat pasien merasa nyaman, tenteram, diperhatikan, serta dicintai saat menghadapi berbagai tekanan dalam hidup mereka. Sehingga pasien GGK mendapatkan kualitas hidup lebih baik.