Daftar Isi:
  • Latar Belakang:Tuna daksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Setiap individu anak tuna daksa tidak percaya diri atau memiliki kepercayaan diri rendah ditandai dengan sikap-sikap cenderung merasa malu, rendah diri, dan sensitif.Kepercayaan diri adalah kemampuan untuk mempercayai kemampuan sendiri, kepercayaan diri memegang peranan penting dalam mempersiapkan mekanisme koping manusia yang digunakan.Mekanisme koping adalah mekanisme yang digunakan individu untuk menghadapi perubahan yang diterima.Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan kepercayaan diri dengan mekanisme koping pada penyandang tuna daksa di Malang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juni 2017 di SLB seluruh Malang.Subjek penelitian adalah penyandang tuna daksaberjumlah 25 responden menggunakan metode Purposive Sampling.Analisis data dilakukan denganuji Spearman Rank. Hasil:HasilujiSpearman Rankdidapatkannilai p= 0,002<α= 0,05 dannilai r=0,586, maka H1 diterima yang bermakna ada hubungan kepercayaan diri dengan mekanisme koping pada penyandang tuna daksa. Kesimpulan:Semakin tepat mekanisme koping yang digunakan, maka akan semakin tinggi kepercayaan diri dan begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, diperlukan perlakuan khusus dari orang tua, para pendidik, dan tempat terapi agar mereka bisa hidup dengan baik meskipun memiliki keterbatasan tertentu.