PENGARUH TERPAAN TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV TERHADAP PENGGUNAAN JARGON DALAM KOMUNIKASI MAHASISWA Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2004 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Main Author: | Agustianingsih, Dina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/4177/1/PENGARUH_TERPAAN_TAYANGAN_CERIWIS_DI_TRANS_TVTERHADAP_PENGGUNAAN_JARGON_DALAMKOMUNIKASI_MAHASISWAStudi_pada_Mahasiswa_Jurusan_Ilmu_KomunikasiAngkatan_2004.pdf http://eprints.umm.ac.id/4177/ |
Daftar Isi:
- Tayangan ceriwis adalah sebuah tayangan talk show yang dikemas secara unik sehingga menghadirkan suasana variatif, penuh canda dan informatif. Dalam tayangan ceriwis terdapat jargon yang menjadi identitas tayangan tersebut. Jenisjenis jargon tersebut antara lain Yoo wess, ada deeh mau tau aaja, bagooess, heek dong dong dong dong dong dong dong dong dong dong dong, jangan seddih, adzab adzab adzab, kembali padanyaa, ittulah..., play...pause. Penggunaan jargon dalam tayangan ceriwis menimbulkan daya tarik pada mahasiswa sehingga diikuti dan dipergunakan dalam komunikasi seharihari. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh terpaan tayangan ceriwis di trans tv terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa. Dan jika ada, seberapa besar pengaruh terpaan tayangan ceriwis di trans tv terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa. Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terpaan tayangan ceriwis di trans tv terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa. Dan jika ada maka akan dicari seberapa besar pengaruh terpaan tayangan ceriwis di trans tv terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori uses and gratification. Dalam teori ini audience khususnya mahasiswa aktif dalam memilih dan menonton program acara tertentu untuk memenuhi kebutuhankebutuhannya. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan ilmu komunikasi angkatan 2004 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang menonton tayangan ceriwis yang berjumlah 240 mahasiswa. Sedangkan jumlah sampelnya adalah 60 responden. Tehnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan cara undian. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah quesioner dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisa data yang diperoleh digunakan analisis regresi linier sederhana dengan rumus Y = a + bX. Dari hasil uji t (uji parsial) diketahui variabel terpaan tayangan ceriwis di trans tv mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa, karena t hitung > t tabel yaitu 4,413 > 2,00. Hal ini berarti HO ditolak dan Hi diterima atau dengan kata lain hipotesis penelitian yang berbunyi ada pengaruh terpaan tayangan ceriwis di trans tv terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa dapat diterima dan hipotesis penelitian yang berbunyi tidak ada pengaruh terpaan tayangan ceriwis di trans tv terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa ditolak. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa dapat dipengaruhi secara signifikan oleh faktor terpaan tayangan ceriwis di trans tv. Sedangkan besarnya pengaruhvariabel terpaan tayangan ceriwis di trans tv terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa sebesar 25,1%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 74,9% disebabkan oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana, peneliti mendapatkan Y = 3,417 + 1,535X. sehingga dapat diketahui semakin tinggi terpaan tayangan ceriwis di trans tv maka semakin tinggi pula penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa. Mahasiswa harus lebih selektif dalam memilih tayangan dan dapat memahami dampak dari sebuah tayangan. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dengan tema yang sama, hendaknya lebih memperhatikan variabelvariabel lain yang diduga berpengaruh terhadap penggunaan jargon dalam komunikasi mahasiswa.