Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Balita adalah masa usia yang kritis, dimana masa usia tersebut dapat menentukan kualitas hidup manusia di masa selanjutnya. Masalah pada balita sangat banyak, salah satu nya adalah kegemukan. Prevalensi kegemukan pada balita terus meningkat setiap tahunnya di dunia maupun di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kabupaten Malang, Kecamatan Donomulyo memiliki jumlah balita kegemukan terbanyak dibandingkan dengan 11 kecamatan lainnya. Menurut teori Piaget, masa balita adalah masa proposional dimana balita akan memulai aktivitas-aktivitas yang baru. Kegemukan diduga dapat mempengaruhi masa masa balita ini. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara kegemukan pada balita terhadap gerakan motorik kasar. Metode : Analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Sebanyak 239 sample balita yang mengalami kegemukan yang diambil menggunakan consecutive sampling. Balita diukur berat badan dan tinggi badan untuk diketahui nilai Body Mass Index (BMI) sehingga dapat dipastikan balita mengalami kegemukan. Kemudian dinilai perkembangan motorik kasar dengan Denver DDST II. Data dianalisis menggunakan uji Spearman dan Confidence Interval (CI) 95%. Hasil Penelitian & Diskusi : Hasil Uji Spearman didapatkan nilai signifikansi (p) 0,000 atau lebih kecil dari nilai 0,05 dan nilai RR 2,3 95% CI (1,73 - 2,94). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kegemukan pada balita terhadap gerakan motorik kasar. Balita obesitas memiliki peluang 2,3 kali lebih besar untuk terjadinya keterlambatan pada perkembangan motorik kasar dibandingkan dengan balita overweight.