HUBUNGAN REPETITIVE MOTIONS DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMIJAT DI KOTA MALANG
Main Author: | Hartono, Andre |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/41382/1/jiptummpp-gdl-andreharto-46882-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/41382/2/jiptummpp-gdl-andreharto-46882-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/41382/3/jiptummpp-gdl-andreharto-46882-3-bab2.pdf http://eprints.umm.ac.id/41382/4/jiptummpp-gdl-andreharto-46882-4-bab3.pdf http://eprints.umm.ac.id/41382/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang : Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan penyakit akibat kerja yang sering terjadi pada pekerja yang menggunakan pergelangan tangan dalam bekerja. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi angka kejadian CTS, salah satunya adalah repetitive motions. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan antara repetitive motions dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada Pemijat di Kota Malang. Metode penelitian: Analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 60 responden. Repetitive motions terbagi dalam kelompok <30kali/menit dan >30kali/menit. Uji chi-square dipilih untuk menilai hubungan statistik sedangkan uji koefisien kontingensi dipilih untuk menilai kekuatan korelasi antara repetitive motions dengan kejadian CTS yang memiliki skala data nominal. Hasil Penelitian: Ditemukan kejadian CTS sebanyak 58,3% pada pemijat. Dari hasil uji chi-square didapatkan nilai (p=0,043) yang menunjukan hubungan yang bermakna antara repetitive motions dengan kejadian CTS. Hasil uji korelasi koefisien kontingensi didapatkan nilai (r=0,253) yang menunjukan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Hal ini dipengaruhi tingginya frekuensi repetitive motions pada pemijat di Kota Malang. Kesimpulan: semakin tinggi repetitive motions semakin tinggi resiko terjadinya CTS pada pemijat di Kota Malang