IMPLEMENTASI BRAND COMMUNICATION DALAM MEMBANGUN CITRA HALAL TOURISM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (Studi pada Anggota Unsur Penentu Kebijakan dan Unsur Pelaksana Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat)
| Main Author: | Prakarti, Baiq Anandya Rizki |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/40592/1/Pendahuluan.pdf http://eprints.umm.ac.id/40592/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umm.ac.id/40592/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umm.ac.id/40592/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umm.ac.id/40592/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umm.ac.id/40592/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umm.ac.id/40592/7/BAB%20VI.pdf http://eprints.umm.ac.id/40592/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umm.ac.id/40592/ |
Daftar Isi:
- Brand Communication merupakan salah satu konsep yang dapat diimplementasikan dalam mengkomunikasikan suatu produk maupun jasa. Membangun citra Halal Tourism di Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu pilihan pariwisata baru, dapat dilakukan melalui Brand Communication dengan memanfaatkan unsur-unsur komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan implementasi Brand Communication dalam membangun citra Halal Tourism provinsi Nusa Tenggara Barat oleh BPPD NTB. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini dianalisa dengan konsep Brand Communication. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peniliti menarik kesimpulan bahwa implementasi brand communication dalam membangun citra Halal Tourism provinsi Nusa Tenggara Barat belum dapat dikatakan maksimal. Dibuktikan dengan adanya beberapa unsur komunikasi yang belum terlaksana secara baik dan terencana yaitu pada unsur saluran, pesan, dan efek yang diharapkan belum tercapai. Peneliti juga menemukan faktor lain berupa sarana dan prasarana yang belum memadai sehingga menghambat proses pembentukan citra. Hasilnya citra Halal Tourism provinsi Nusa Tenggara Barat belum tersampaikan dan terbentuk dengan sempurna.