ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI EUCLID
Main Author: | MARIANGGA, YUNI ANDRYANI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/40142/1/jiptummpp-gdl-yuniandrya-51300-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/40142/2/jiptummpp-gdl-yuniandrya-51300-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/40142/3/jiptummpp-gdl-yuniandrya-51300-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/40142/4/jiptummpp-gdl-yuniandrya-51300-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/40142/ |
Daftar Isi:
- Berpikir kritis merupakan kemampuan dalam memecahkan masalah dengan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, dan inferensi. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri euclid. Bentuk penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan datanya adalah dokumen dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 kelas A tahun akademik 2016/2017 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Malang yang menempuh matakuliah geometri euclid berjumlah sebanyak 48 orang. Data yang dihasilkan dari dokumen dikelompokkan menjadi tiga tingkatan kategori kemampuan berpikir kritis, yaitu Tinggi, Sedang, dan Rendah berdasarkan Interpretasi, Analisis, Evaluasi, dan Inferensi. Dari ketiga kelompok tersebut diambil satu responden untuk diwawancarai terkait dengan hasil UAS yang dikerjakan. Berdasarkan analisis didapat bahwa mahasiswa tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi sebanyak 29,17%, sedang sebanyak 62,5%, dan rendah sebanyak 8,33%. Mahasiswa baik secara keseluruhan maupun berdasarkan tingkat kemampuan berpikir kritis (tinggi, sedang dan rendah), sudah memiliki kemampuan sampai pada aspek interpretasi dan analisis, namun ketika pada kemampuan evaluasi banyak yang tidak bisa menggunakan strategi dengan tepat seperti menghubung-hubungkan bukti atau fakta yang ada sehingga mengakibatkan kemampuan dalam inferensi atau penyimpulannya tidak tepat.