Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya penalaran deduksi siswa SMP. Sedangkan penalaran merupakan hal terpenting dalam mempelajari matematika, dan penalaran yang digunakan pada pelajaran matematika ialah penalaran deduksi meski sedikit ditambahi dengan penalaran induksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penalaran deduksi siswa yang ditinjau dari kemampuan membedakan suatu bangun, menemukan sifat suatu bangun, mengidentifikasi dan menggunakan strategi atau penalaran untuk menyelesaikan masalah, melakukan perhitungan berdasarkan rumus, dan menarik kesimpulan logis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan dua pendekatan yakni pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMP kelas VII-J SMP Budi Utomo Jombang yang akan diberikan pembelajaran geometri dengan model pembelajaran kooperatif berbasis teori Van Hiele. Pengambilan data dilakukan dengan cara tes dan wawancara setelah diadakannya proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan ialah lembar tes dan kisi-kisi wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penalaran deduksi siswa pada indikator membedakan suatu bangun siswa berada pada tingkatan sangat baik, indikator menemukan sifat bangun rata-rata tingkat penguasaan siswa cukup baik, indikator mengidentifikasi soal dan menggunakan strategi berada pada kategori baik, indikator melakukan perhitungan berada pada kategori sangat baik, dan pada indikator menarik kesimpulan siswa berada pada kategori baik. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan agar guru dapat menggunakan pembelajaran kooperatif berbasis teori Van Hiele guna mengembangkan penalaran deduksi yang dimiliki oleh siswa, sehingga dari dini siswa telah mampu bernalar dengan pola penalaran deduksi.