Daftar Isi:
  • Mata pelajaran matematika merupakan maata pelajaran yang mempunyai sifat abstrak yang membutuhkan pemahaman yang baik. Dalam pembelajaran matematika diperlukannya pemahaman konsep, hal ini penting karena dalam memahami konsep yang baru, diperlukan pemahaman konsep yang sebelumnya. Dalam memfasilitasi pemahaman konsep, diperlukan bahan ajar berupa LKS yang dapat menyajikan kegiatan-kegiatan secara sistematis untuk menemukan sebuah konsep, bukan hanya menyajikan konsep secara langsung. Hasil observasi mengenai LKS, banyak sekolah-sekolah yang masih menggunakan LKS yang langsung menyajikan konsep sencara langsung, tanpa adanya kegiatan untuk menemukan sebuah konsep khususnya pada materi bangun ruang. Sehingga siswa masih kesusahan dan kesulitan dalam memahami permasalahan yang disajikan. Jenis penelitan ini adalah penelitian pengembangan bahan ajar berupa LKS. Adapun langkah-langkah pengembangan LKS dalam penelitian ini adalah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi desain, (6) uji coba. Pengambangan LKS diujicobakan pada siswa kelas VIII di SMP Raden Fatah Batu yang berjumlah 31 siswa. Data diambil melalui observasi, wawancara, angket validasi, angket respon guru, angket respon siswa, lembar pretest dan posttest. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15-16 Desember 2016. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari hasil analisis angket validasi oleh ahli diperoleh rata-rata total 4,49 dan hasil validasi oleh ahli LKS diperoleh rata-rata 3,69 dengan hasil tersebut kevalidan LKS dinyatakan valid dan layak untuk digunakan sebagai bahan ajar guru dan siswa. Data hasil analisi dari angket respon siswa diperoleh rata-rata 65,21% dan hasil analisis dari anglet respon guru diperoleh data rata-rata total 4,46. Sehingga dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa LKS yang dikembangkan dinyatakan LKS praktis dan mendapat respon baik oleh guru dan siswa. LKS dengan menggunakan papercraft yang dikembangkan dapat digunakan oleh guru dan siswa sebagai bahan ajar karena kepraktisan LKS. Kefektifan LKS menggunakan papercraft pada materi prisma ini dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan saat penelitian. Hasil analisis pretest dan postest diperoleh data bahwa porsentase siswa yang tuntas KKM saat pretest yaitu 38,71%, sedangkan hasil prosentase siswa yang tuntas KKM saat posttest yaitu 74,19%. Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa ketuntasan siswa saat posttest mengalami peningkatan. Sehingga LKS menggunakan papercraft pada materi prisma dinyatakan efektif dan layak digunakan sebagai bahan ajar oleh guru dan siswa dalam pembelajaran matematika.