PROSES RATIFIKASI ASEAN AGREEMENT ON TRANSBOUNDARY HAZE POLLUTION OLEH INDONESIA TAHUN 2014
Main Author: | Febriana, Bella Riski |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/37680/1/jiptummpp-gdl-bellariski-51372-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/37680/2/jiptummpp-gdl-bellariski-51372-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/37680/3/jiptummpp-gdl-bellariski-51372-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/37680/4/jiptummpp-gdl-bellariski-51372-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/37680/ |
Daftar Isi:
- Kebakaran hutan pada tahun 1997 merupakan kebakaran yang cukup besar yang terjadi hampir di seluruh dunia karena adanya fenomena El-nino. Fenomena kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia adalah negara penyumbang kabut asap terbesar dikawasan Asia Tenggara yang berdampak pada pencemaran kabut asap hingga lintas batas negara lain seperti Malaysia dan Singapura. ASEAN sebagai organisasi regional Asia Tenggara berupaya menyelesaikan permasalahan pencemaran kabut asap yang telah merugikan negara lain ini dengan membentuk perjanjian ASEAN tentang pencemaran asap lintas batas atau ASEAN Agreement On Transboundary Haze Pollution. Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menjadi perhatian internasional sebagai isu lingkungan, karena dianggap sebagai ancaman potensial dalam pembangunan berkelanjutan dan harus ditindaklanjuti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa proses ratifikasi AATHP yang dilakukan oleh Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal sebagai bahan pertimbangan negara Indonesia untuk segera meratifikasi perjanjian tersebut. Dengan melihat keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh Indonesia jika meratifikasi perjanjian AATHP tersebut dalam bentuk UUD negara.