Daftar Isi:
  • Politik globalisasi dimaknai sebagai kebijakan pemerintah dalam menyesuaikan diri dengan situasi global yang ditandai dengan adanya liberalisasi ekonomi. Kabupaten Bojonegoro untuk pertama kali membuka wilayahnya sebagai kawasan industri non-migas di tengah tantangan-tantangan infrastruktur dan geografis, yakni pada periode kedua masa kepemimpinan Suyoto. Penelitian ini menggunakan konsep investasi asing sebagai stimulus pembangunan serta menggunakan Paradiplomasi oleh Panayotis Soldatos dan Ivo Duchacek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan menjelaskan upaya pemerintah daerah Bojongegoro dalam menarik investasi asing. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pencapaian 3 investasi asing non-migas yang berinvestasi di Bojonegoro yaitu PT. Shou Fong Lastindo, PT. Won Sakha Garmenindo, dan PT. Asia China Happy World. Hal ini tidak lepas dari strategi pemerintah daerah Bojonegoro sebagai upaya dalam menarik investasi asing di tengah tantangan-tantangan infrastruktur dan kondisi geografis. Pemerintah daerah Bojonegoro melakukan upaya kedalam dan keluar. Upaya kedalam berupa melahirkan regulasi tambahan di tingkat daerah tentang pemberian dana insentif bagi investor, sistem pengupahan "UUP", alur perizinan yang sederhana, rencana pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan secara bertahap. Sedangkan upaya keluar berupa aktif melakukan promosi di event- event internasional.