UPAYA MEREDUKSI WASTE PRODUK SEPATU ARTICLE PROFESSIONAL DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA (Studi Kasus di PT. XYZ)
Main Author: | ISTIGFARA, FITRIYANI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/37572/1/jiptummpp-gdl-fitriyanii-50677-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/37572/2/jiptummpp-gdl-fitriyanii-50677-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/37572/3/jiptummpp-gdl-fitriyanii-50677-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/37572/4/jiptummpp-gdl-fitriyanii-50677-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/37572/ |
Daftar Isi:
- PT. XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi sepatu. PT. XYZ masih terdapat permasalahan, khususnya pada stitching area di line 18 yang memproduksi sepatu article Professional. Tahapan pada penelitian ini menggunakan tahap define, measure, analyze dan improve (DMAI). Pada tahap define diketahui tujuh tipe waste yang terdapat pada proses produksi, yaitu waiting, defect, over production, unnecessary inventory, over processing, transportation dan unnecessary motion. Dari ketujuh waste tersebut, terdapat tiga waste yang paling berpengaruh yaitu waste waiting dengan prosentase kejadian sebesar 31,97% dan nilai level sigma sebesar 2,754 ; waste over processing dengan prosentase kejadian sebesar 28,57% dan nilai level sigma sebesar 3,214, serta waste defect dengan prosentase kejadian sebesar 16,33% dan nilai level sigma sebesar 3,37. Rekomendasi untuk waste waiting dengan nilai RPN senilai 288 adalah dengan menerapkan sistem reward dan punishment kepada operator yang disiplin atau tidak dalam melakukan standar kerja perusahaan. Rekomendasi untuk waste over processing dengan nilai RPN sebesar 210 yaitu dengan melakukan pengawasan berbasis sistem informasi yang terintegrasi dengan aktivitas produksi, seperti pemberian barcode pada tiap kartu pada produk yang melalui tiap tahapan proses sehingga akan terdeteksi secara langsung operator mana yang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Sedangkan, rekomendasi untuk waste defect dengan nilai RPN senilai 168 adalah meningkatkan monitoring kinerja operator.