Daftar Isi:
  • Baterai adalah sebuah sumber energi yang dapat mengubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan pada perangkat elektronik. Baterai mempunyai parameter tegangan, arus dan suhu untuk sistem kerja yang baik, maka dari itu untuk menghindari drop dan kelebihan daya pada tegangan, lonjakan arus dan kenaikan suhu diperlukan perangkat pengaman yaitu battery management system (BMS) supaya umur baterai lebih lama dan terhindar dari kebakaran yang disebabkan oleh ledakan pada baterai tersebut. Pada penelitian ini BMS bisa diaplikasikan di kendaraan listrik, BMS pada kendaraan listrik ini untuk memonitoring tegangan dan suhu setiap sel, arus, daya, SOC, DOD, waktu pengoperasian baterai, hasil kwh pada kendaraan listrik, dan memutus sistem kerja baterai jika tidak pada parameter tegangan, arus, suhu sesuai spesifikasi baterai. Berdasarkan data hasil pengujian saat pengisian/ charger dengan batas 0,5A membutuhkan waktu 115 menit setelah 115 menit data tetap dan pada batas 1A membutuhkan waktu 68 menit untuk baterai dalam keadaan penuh setelah 68 menit data masih tetap, penyebab data tetap karena rangkaian pemutus bekerja saat melebihi tegangan maksimal baterai. Pada pengujian saat pemakaian/ discharger dengan perlakuan throttle maksimal kontinyu membutuhkan waktu 124 menit, setelah 124menit data tetap dan saat perlakuan thrtottle maksimal beberapa detik kemudian minimal membutuhkan waktu 303 menit baterai dalam keadaan batas minimal setelah 303 menit data masih tetap, penyebab data tetap karena rangkaian pemutus bekerja saat melindungi tegangan minimal pada baterai. Rangkaian pemutus bekerja saat pengisian sebesar 54,4V dan saat pemakaian sebesar 30,2V, perbedaan nilai tegangan pada LCD dan avometer mempunyai eror sebesar 0%. Hasil data Kwh pada alat BMS dengan BMS pabrikan mempunyai rata-rata eror sebesar 22,69969814% dalam beberapa pengujian dengan variabel jarak yang berbeda-beda, Penyebab eror besar dikarenakan waktu yang digunakan pada Kwh meter pabrikan memakai waktu/ clock di IC Atmega sedangkan Kwh meter pada BMS memakai rangkaian waktu menggunakan RTC DS1307 untuk menghindari kurang presisi pada waktu yang meleset beberapa detik dari waktu asli. BMS juga dapat memonitoring arus, tegangan, suhu, SOC, dan DOD pada baterai dengan presisi.