Daftar Isi:
  • Dalam penerapan pertanian anorganik menunjukkan dampak negatif pada perilaku,pendapatan petani, serta kualitas lingkungan. Hal ini memacu pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut dengan pembangunan pertanian ke arah pertanian berkelanjutan. Perkembangan pertanian organik merupakan program berkelanjutan pemerintah kota batu, provinsi jawa timur yang dimana diharapkan masyarakat kota batu dapat benar-benar menerapkan pertanian organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani sayuran organik serta membandingkan pendapatan petani sayuran organik dan petani sayuran anorganik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 sampel. 50 petani organik dan 50 petani anorganik, pengambilan sampel dilakukan dengan purposive (sengaja). Variabel terikat Y adalah (pendapatan) sedangkan variabel bebas X1 adalah (luas lahan), X2 adalah (harga jual produk) dan X3 adalah (biaya produksi). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji realibilitas, uji asumsi klasik dan yang terakhir uji analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama luas lahan, harga jual produk, dan biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Saran yang berkaitan dalam penelitian ini petani diharapkan lebih memperhatikan lingkungan dengan menguraingi penggunaan pupuk berkimia dan secara teratur beralih ke pertanian organik yang ramah lingkungan dan ciptakan pertanian yang lebih baik dengan memulai dengan pertanian organik khususnya di kota batu.