PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT FERTILITAS (Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah)
| Main Author: | Amalia, Nor Rizki |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/37142/1/jiptummpp-gdl-norrizkiam-51334-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/37142/2/jiptummpp-gdl-norrizkiam-51334-2-babipe-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/37142/3/jiptummpp-gdl-norrizkiam-51334-3-babiit-a.pdf http://eprints.umm.ac.id/37142/4/jiptummpp-gdl-norrizkiam-51334-4-babiii-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/37142/ |
Daftar Isi:
- Desa Pembuang Hulu merupakan salah satu Desa di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah yang memiliki jumlah penduduk paling banyak dibandingkan dengan Desa lainnya. Pada tahun 2015 jumlah penduduk di Desa Pembuang Hulu sebesar 8.190 jiwa dengan rasio jenis kelamin 117, artinya pada tahun 2015 setiap 100 penduduk perempuan di Desa Pembuang Hulu terdapat 117 penduduk laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa serta mengetahui pengaruh faktor pendapatan keluarga, tingkat pendidikan dan usia perkawinan pertama terhadap fertilitas di Desa Pembuang Hulu Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah. Untuk membuktikan hipotesa tersebut digunakan alat analisis regresi linier berganda. Hasil dan analisa regresi diperoleh hasil variabel pendapatan keluarga, dan usia perkawinan pertama mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap fertilitas, sedangkan variabel tingkat pendidikan mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap fertilitas. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil estimasi yang menunjukkan nilai probabilitas F-hitung sebesar 0,000000 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikan (α=5%) sehingga hipotesis nol (H_0) ditolak dan hipotesis alternative (H_a) diterima. Dari hasil analisis koefisien determinasi berganda (R^2) diperoleh hasil sebesar 0,548 hal ini berarti 54,8% perubahan fertilitas pendapatan keluarga, tingkat pendidikan dan usia perkawinan pertama. Sedangkan sisanya sebesar 45,2% perubahan besarnya fertilitas disebabkan oleh faktor lain diluar model penelitian ini.