PRAKTIK KOMUNIKASI KRISIS HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DALAM PENGELOLAAN KRITIK SOSIAL (Studi Pada Humas Pemerintah Kabupaten Gresik Tentang Fenomena Jenglongan Sewu di Media Online)
| Main Author: | Ichsan, Fairus Safitiri |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/37076/1/jiptummpp-gdl-fairussafi-50602-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/37076/2/jiptummpp-gdl-fairussafi-50602-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/37076/3/jiptummpp-gdl-fairussafi-50602-3-bab2.pdf http://eprints.umm.ac.id/37076/4/jiptummpp-gdl-fairussafi-50602-4-bab3.pdf http://eprints.umm.ac.id/37076/ |
Daftar Isi:
- Setiap organisasi tidak ada yang menginginkan terjadinya sebuah krisis, terlebih organisasi pemerintah. Tetapi terjadinya krisis juga tanpa disadari. Kritik sosial terkait fenomena jeglongan sewu menjadi viral di media online membuat humas pemerintah Kabupaten Gresik harus bisa melakukan suatu komunikasi krisis agar bisa meredam dan tidak berdampak pada citra pemerintah Kabupaten Gresik. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik humas pemerintah Kabupaten Gresik dalam pengelolaan kritik sosial. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Subjek penelitian ini adalah humas pemerintah Kabupaten Gresik, peneliti memilih tiga subjek dengan menggunakan purposive sampling, dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap pra-krisis humas pemerintah belum bisa merencanakan dan menyiapkan secara terkonsep langkah-langkah dalam komunikasi krisis terbukti dari tidak adanya tim komunikasi krisis. Dalam tahap krisis humas sudah melakukan mulai dengan mengumpulan fakta menyampaikan prees release dan berkomunikasi dengan key persons, dalam tahap terakhir pasca-krisis humas tidak melakukan serangkaian kegiatan evaluasi yang semestinya