REPRESENTASI PEREMPUAN PADA MEDIA ONLINE (Analisis Semiotik pada Rubrik Asmara di Portal Berita Online JawaPos.com Periode Bulan April 2016)

Main Author: ANANDA, ANNISA RIZKI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/36952/1/jiptummpp-gdl-annisarizk-47465-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36952/2/jiptummpp-gdl-annisarizk-47465-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36952/3/jiptummpp-gdl-annisarizk-47465-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36952/4/jiptummpp-gdl-annisarizk-47465-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36952/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berangkat dari Perempuan yang merupakan salah satu objek yang direpresentasikan paling banyak oleh media karena perempuan merupakan salah satu dunia yang menarik untuk diikuti perkembangannya. Namun Peranan laki-laki dalam media massa ditampilkan dominan, aktif, berwenang sedangkan perempuan ditampilkan sebagai yang patuh, pasif dan sepenuhnya merasa puas dengan menundukan keinginan-keinginan mereka mengikuti keinginan laki-laki dalam media. Jawapos.com salah satu media yang menggambarkan tentang dunia dari berbagai aspek kehidupan. Rubrik asmara merupakan salah satu rubrik yang termasuk berita yang menuliskan bahasan mengenai perempuan. Pembahasan mengenai perempuan dibahas dari berbagai sudut pandang. Oleh sebab itu maka peneliti ingin mengetahui bagaimana represntasi perempuan oleh Jawapos.com. Semiotika sosial MAK Halliday dipilih sebagai metode penelitian. Model analisis semiotik sosial milik Halliday untuk mengetahui suatu makna dari suatu teks, maka untuk menemukan makna tersebut harus diketahui elemen-elemen dari bahasa itu sendiri, yakni : teks, situasi, register, kode, sistem linguistik (terdapat tiga unsur semantik yakni, fungsi ide, komponen interpersonal dan komponen tekstual) dan struktur sosial. Hasil penelitian dari 14 berita pada bulan April 2016 yang dikategorisasikan menjadi 6 bagian maka dapat dimaknai perempuan di mata masyarakat yang memilih bercerai adalah sosok perempuan yang bebas, kuat dan berani karena walaupun pemikirannya dinilai tidak rasional dan hanya dilihat dari segi ekonomi dan seksualitas namun, mereka sebagai perempuan ingin terbebas dari belenggu ketidakadilan gender.