Daftar Isi:
  • Sejumlah penelitian teknologi kontruksi terus dikembangkan dengan tujuan dapat menghasilkan teknologi kontruksi yang tepat guna. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah kulit kerang yang dihasilkan oleh 89 unit pengolahan kerang hijau di Desa Campurejo, Gresik. Dari 1 unit pengelolahan kerang hijau mampu memanen ±100 kg setiap minggunya. Dari kegiatan tersebut dapat menghasilkan limbah padat berupa kulit kerang yang cukup tinggi. Untuk mengurangi dampak lingkungan dan kesehatan yang disebabkan oleh limbah tersebut, maka dilakukan pemanfaatan limbah kulit kerang hijau sebagai bahan pengganti agregat halus pada campuran beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah kulit kerang sebagai pengganti agregat halus terhadap nilai densitas, kuat tekan, dan absorbsi beton. Variasi penggunaan limbah yang digunakan sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% dari berat agregat halus dengan FAS 0,6. Hasil pengujian diperoleh nilai densitas dan kuat tekan beton menurun. Sedangkan nilai absorbsi mengalami kenaikan. Nilai densitas dan kuat tekan terendah terjadi pada penggantian sebesar 30%. Akan tetapi untuk kuat tekan yang dihasilkan masih dalam beton mutu kelas III menurut PBI 71. Begitupula dengan nilai absorbsi yang dihasilkan 30% sebesar 3.08% masih termasuk dalam beton kedap air menurut SNI S-36-1990-03 dengan teknik perendaman 24 jam.