Daftar Isi:
  • Jembatan penyeberangan Muara Teweh - Jingah adalah jembatan pedestrian sepanjang 300 m yang didesain untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua yang menghubungkan Kota Muara Teweh dan Desa Jingah di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagai urat nadi perekonomian nasional di daerah Kabupaten Barito Utara, pembangunan Jembatan Penyeberangan Muara Teweh - Jingah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan aksesibilitas, meningkatkan perekonomian, memberikan kemudahan untuk masyarakat penduduk di lokasi tersebut dalam kegiatan sehari-hari serta meningkatkan produktivitas melalui pengurangan biaya distribusi dan menyediakan akses ke pasar regional maupun internasional. Jembatan merupakan suatu konstruksi terpenting yang mampu menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan seperti alur sungai. Kerusakan jembatan terutama struktur bagian bawah seperti abutment dan pondasi akan berakibat fatal terhadap struktur jembatan. Abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban hidup dan beban mati pada jembatan. Pondasi yang digunakan dalam perencanaan ini adalah pondasi tiang bor. Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang mampu menembus lapisan tanah batuan dan pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Besar beban struktur yang diterima oleh abutment sebesar ΣV = 1277,77 ton dan ΣH = 218,98 ton, untuk beban struktur yang diterima oleh pondasi tiang bor sebesar ΣV = 2064,13 ton dan ΣH = 361,19 ton. Perencanaan terdiri dari abutment dengan dimensi tinggi 4,57 meter dan lebar 7,60 meter, untuk dimensi pondasi tiang bor berdiameter 1,7 meter. Penurunan yang terjadi pada pondasi tiang bor sebesar 23,80 cm dalam kurun waktu 172 tahun.