Daftar Isi:
  • Beton sering kita jumpai sebagai elemen konstruksi bangunan yang sangat penting dan sangat luas penggunaanya. Pemakaian beton sudah populer, pada perkembangannya beton dicampuri dengan beberapa bahan tambahan baik berupa bahan kimia maupun non kimia diantaranya, Abu Ampas Tebu (AAT), Abu Sekam Padi, styrofam dan polimer. Limbah plastik yang mencapai sekitar 1.600.000 ton per tahun atau 4.400 ton per hari di Indonesia, Faktanya sampah plastik membutuhkan waktu 200 hingga 1.000 tahun untuk dapat terurai. Beton busa diperoleh dengan menambahkan foam agent kedalam campuran beton. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat : nilai densitas dan, kuat tekan. Variabel bebas : persentase limbah dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% sebagai bahan pengganti sebagian pasir dan limbah plastik berbentuk butiran lolos saringan nomer 4. Berdasarkan hasil penelitian, limbah plastik sebagai bahan pengganti sebagian pasir maka nilai densitas dan kuat tekan beton busa mengalami penurunan. Hasil pengujian densitas beton busa umur 28 hari pada variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dengan nilai yang diperoleh yaitu 1899,306 kg/m3 ; 1715,278 kg/m3 ; 1675,347 kg/m3; 1567,708 kg/m3; 1494,792 kg/m3. Hasil pengujian nilai kuat tekan beton busa diperoleh nilai maksimum pada variasi prosentase plastik 0%, 5% dan 10% pada umur perawatan 28 hari dengan nilai kuat tekan sebesar 11,73 MPa, 9,20 MPa, dan 8,73 MPa masuk dalam kategori beton struktur ringan dengan persyaratan 7MPa-17MPa.