Daftar Isi:
  • Pemanfaatan buah sebagai bahan dasar obat-obatan dalam dunia medis sudah lama dilakukan oleh peneliti-peneliti di luar maupun dalam negeri. Apel (Malus domestica) memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan karena mengandung zat fitokimia dan flavonoid. Flavonoid yang paling banyak pada tanaman apel adalah flavonoid golongan flavonol, yaitu quersetin. Pendekatan secara in vitro untuk memproduksi metabolit sekunder secara komersial sudah mulai diterapkan karena produksinya lebih dapat dipercaya, simpel, dan dapat diperkirakan. Salah satu cara memproduksi metabolit sekunder adalah dengan menggunakan prekursor/pemacu metabolit sekunder, contohnya sukrosa. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari respons pemberian konsentrasi asam amino fenilalanin yang berbeda sebagai prekursor dalam produksi quersetin melalui kultur kalus apel. Pelaksanaan ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan faktor pertama adalah konsentrasi sukrosa (S) dan faktor kedua adalah kultivar (V). Semua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data pertumbuhan dan kandungan antioksidan yang diperoleh dianalisis ragam kemudian di uji banding nyata jujur (BNJ) taraf 5%. Hasil penelitian, kombinasi perlakuan Kultivar Red Delicious dengan perlakuan konsentrasi sukrosa 60 g/l menghasilkan kadar air kalus sebesar 86,13 % berbeda nyata dengan kultivar Manalagi dengan konsentrasi sukrosa 30 g/l sebesar 92,96 %. Pengamatan pertumbuhan kalus apel berbeda tidak nyata terhadap bobot segar kalus, panjang kalus dan lebar kalus. Pengamatan warna dengan penggunaan konsentrasi sukrosa dan kultivar apel menghasilkan sebaran warna kalus pada notasi warna 1.25 GY, .62 GY, 2.97 GY. Tektur kalus kompak dengan persentase 81 % pada kultivar Gala Ambrosia umur 8 MST dan tektur kalus remah dengan persentase 48 % pada kultivar Manalagi. kultivar apel Red Delicious menghasilkan total flavonoid yaitu sebesar 5,92 mg/g b.k lebih besar daripada buah aslinya yang menghasilkan total flavonoid 42,88 9,96 mg/g b.k. kultivar Gala Ambrosia dan Manalagi yaitu sebesar 4,52 mg/g b.k dan 9,96 mg/g b.k lebih besar dari buah aslinya yaitu sebesar 16,22 mg/g b.k dan 27,63 mg/g b.k.