PENGARUH PERBEDAAN FASE KEMATANGAN DAN JENIS PEMBUNGKUS TERHADAP DAYA SIMPAN BUAH PEPAYA CALLINA (Carica papaya L.)
Main Author: | ROMADHON, SYAIKH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/36664/1/jiptummpp-gdl-syaikhroma-51784-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/36664/2/jiptummpp-gdl-syaikhroma-51784-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/36664/3/jiptummpp-gdl-syaikhroma-51784-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/36664/4/jiptummpp-gdl-syaikhroma-51784-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/36664/ |
Daftar Isi:
- Buah papaya merupakan buah yang popular dan umumnya digemari oleh seluruh penduduk didunia. Pepaya sangat potensial untuk dikembangkan di daerah tropis seperti di Indonesia. Konsumsi per kapita nasional tahun 1990-2011 mencapai 2.738 kg, pada urutan ke-3 terbanyak dikonsumsi setelah pisang dan rambutan. Produksi papaya tahun 2013 mencapai 871 282 ton per tahun dengan total volume ekspor dan volume impor masing-masing sebesar 468 dan 299 ton per tahun. Buah pepaya digolongkan buah klimakterik, yaitu buah yang mengalami kenaikan respirasi dan produksi etilen secara mendadak dan kemudian mengalami penurunan dengan cepat. Buah dengan laju respirasi yang tinggi umumnya lebih cepat rusak, sedang buah yang mempunyai laju respirasi rendah mempunyai umur simpan lebih lama. Salah satu faktor yang mengakibatkan nilai jual buah papaya turun adalah kesalahan dan kerusakan yang terjadi saat panen dan pasca panen. Kerusakan mekanis pada buah pepaya dapat terjadi akibat benturan selama panen, dan pengangkutan. Pemanenan buah yang terlalu muda atau belum masak fisiologis akan mengakibatkan tidak matang sempurna serta rasa yang kurang manis, sedangkan pemanenan buah yang terlalu matang (over ripe) akan mempengaruhi daya simpan papaya menjadi singkat dan mudah rusak. Kerusakan disebabkan karena berbagai macam faktor diantaranya 20-26% karena busuk, 2-4% lewat matang, 10% karena kerusakan mekanis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan fase kematangan dan jenis bahan pembungkus yang efektif untuk memperpanjang daya simpan buah pepaya callina. Pada penelitian ini menggunakan RAL dengan 2 faktor perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan yang gunakan adalah fase kematangan dan jenis bahan pembungkus. Parameter pengamatan meliputi: Perubahan Warna, Kehilangan Berat, Tingkat Kekerasan Buah, Kandungan Vitamin C, TSS (Total Soluble Solid), Persentase Keparahan Penyakit, Intensitas Serangan Penyakit. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji F (anova) mengetahui keragaman dari perlakuan, apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5%, data disajikan dalam bentuk tabel.