PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT PEPAYA (Carica papayaL.) VARIETAS CALLINA PADA PERLAKUAN AIR HANGAT DAN MEDAN MAGNET

Main Author: MUBARROK, FARID
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/36648/1/jiptummpp-gdl-faridmubar-51521-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36648/2/jiptummpp-gdl-faridmubar-51521-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36648/3/jiptummpp-gdl-faridmubar-51521-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36648/4/jiptummpp-gdl-faridmubar-51521-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36648/
Daftar Isi:
  • Buah pepaya merupakan buah yang popular dan umumnya digemari oleh seluruh penduduk didunia. Pepaya sangat potensial untuk dikembangkan di daerah tropis seperti di Indonesia. konsumsi per kapita nasional tahun 1990-2011 mencapai 2.738 kg, pada urutan ke-3 terbanyak dikonsumsi setelah pisang dan rambutan. Produksi pepaya tahun 2013 mencapai 871 282 ton per tahun dengan total volume ekspor dan volume impor masing-masing sebesar 468 dan 299 ton per tahun. Dormansi didefinisikan sebagai status dimana benih tidak berkecambah walaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk perkecambahan. Beberapa mekanisme dormansi terjadi pada benih baik fisik maupun fisiologis, termasuk dormansi primer dan sekunder. Dormansi primer merupakan bentuk dormansi yang paling umum dan terdiri atas dua tipe yaitu dormansi eksogen dan dormansi endogen. Dormansi eksogen adalah kondisi dimana persyaratan penting untuk perkecambahan (air, cahaya, suhu) tidak tersedia bagi benih sehingga gagal berkecambah. Alternatif untuk memecah fase dormansi pada penelitian ini menggunakan perendaman air hangat dan medan magnet. Air yang diberi pemaparan medan magnet dapat diserap lebih mudah oleh jaringan biji, sehingga mempercepat dormansi biji dan meningkatkan persentase perkecambahanya. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh perendaman air hangat dan medan magnet pada benih pepaya Callina. Pada penelitian ini menggunakan RAL dengan 2 faktor perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan yang gunakan adalah perendaman air hangat dan medan magnet. Parameter pengamatan meliputi: Persentase benih yang tumbuh, Persentase benih yang tidak berkecambah, Persentase benih yang terserang penyakit, Umur hari berkecambah, Diameter pangkal batang, Tinggi tanaman, Saat munculnya daun sejati, Jumlah daun sejati, Berat basah, Berat kering, Panjang akar, Jumlah cabang akar. Data yang didapat dianalisis menggunakan ANOM (Analysis of mean) program minitab versi 18 taraf 5%, data disajikan dengan grafik.