Analisa Proses Negosiasi Bhutan Melalui Gross National Happiness (GNH) dalam Penyusunan Agenda Sustainable Development Goals (SDGs) Sebagai Model Pembangunan Global

Main Author: Harvanto, Frandy Davan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/36207/1/jiptummpp-gdl-frandydava-49617-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36207/2/jiptummpp-gdl-frandydava-49617-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36207/3/jiptummpp-gdl-frandydava-49617-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36207/4/jiptummpp-gdl-frandydava-49617-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36207/
Daftar Isi:
  • Proses negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Rancangan pembangunan New Development Paradigm (NDP) yang diusulkan Bhutan dalam membingkai indikator SDGs. Keputusan PBB dalam menerima inisiatif Bhutan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun indikator SDGs sebagai model pembangunan global yang sebelumnya belum memiliki ketetapan yang kuat dalam hal ini hanya sebatas wacana, untuk melanjutkan agenda terdahulunya Millenium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015. Langkah yang diambil oleh PBB ini tergambar pada teori deliberatif yang terdiri dari refleksi, SDGs sebagai bentuk perbaikan paradigma sebelumnya; arena, adanya konvensi Rio +20 sebagai wadah untuk mendiskusikan SDGs sebagai model baru; dan partisipasi masyarakat internasional, dimana penetapan SDGs telah disetujui dan wajib dilaksanakan oleh para peserta konvemsi yang juga merupakan anggota PBB.