RESPON IKHWANUL MUSLIMIN TERHADAP PEMERINTAHAN MESIR PASCA KUDETA MOHAMMAD MURSI
Main Author: | Putri, Susan Santofani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/36203/1/jiptummpp-gdl-susansanto-49738-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/36203/2/jiptummpp-gdl-susansanto-49738-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/36203/3/jiptummpp-gdl-susansanto-49738-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/36203/4/jiptummpp-gdl-susansanto-49738-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/36203/ |
Daftar Isi:
- Susan Santofani Putri, 2017, 201210360311120, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Hubungan Internasional, Respon Ikhwanul Muslimin Terhadap Pemerintahan Mesir Pasca Kudeta Mohammad Mursi, Pembimbing I: Gonda Yumitro, MA, Pembimbing II: Hafid Adim Pradana, MA. Respon Ikhwanul Muslimin muncul dilatarbelakangi oleh peristiwa kudeta Mohammad Mursi yang dilakukan oleh militer. Mohammad Mursi merupakan Presiden Mesir yang dipilih secara demokratis oleh rakyat Mesir. Ikhwanul Muslimin merasa bahwa kudeta terhadap Mohammad Mursi yang dilakukan oleh militer tidak sah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon gerakan Ikhwanul Muslimin pasca kudeta militer yang terjadi di Mesir. Penulis menggunakan konsep Gerakan Sosial Lama yang secara umum menjelaskan bahwa gerakan sosial lama adalah respon dari ketidakpuasan masyarakat individu yang bergabung dengan organisasi yang memiliki pengaruh terhadap pemerintah dan memprotes pemerintah karena tidak sesuai dengan keinginan publik. Gerakan sosial lama ini muncul karena adanya rasa ketidakadilan. Dari penelitian ini, penulis melihat respon yang dilakukan oleh gerakan Ikhwanul Muslimin setelah terjadinya kudeta militer. Respon yang dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin adalah melakukan penolakan terhadap presiden interim Adly Mansour karena banyak kebijakan yang sepihak telah dikeluarkan oleh presiden Adly Mansour, memboikot pemilihan umum pada tahun 2014, dan merespon satu tahun pemerintahan Abdul Fattah al-Sisi yang menjabat sebagai presiden baru Mesir tahun 2014.