Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas mengenai perubahan sikap Amerika Serikat dalam isu perubahan iklim. Perubahan iklim memiliki dampak negatif bagi negara-negara di dunia baik negara maju maupun berkembang. Upaya untuk menangani perubahan iklim tersebut negara-negara melakukan kerjasama melalui forum-forum internasnional. Pada tahun 2015 United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) mengadakan Confrence of Parties (COP) ke 21 yang menghasilkan Paris Agreement. Amerika Serikat sebagai emitor global meratifikasi Paris Agreement. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang dianalisa menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini merupkan jenis kajian politik internasnional menggunakan teori two-level game diplomacy yang dikemukakan oleh Robet D. Putnam. Teori tersebut menjelaskan mengenai pengaruh level domestik dan level internasional dalam mempengaruhi seorang negosiator dalam meratifikasi sebuah perjanjian internasnional. Penulis juga melengkapi data-data penelitian ini dengan studi pustaka yang berupa buku, jurnal, e-book, dan website online. Berdasarkan analisa dan data-data pustaka yang penulis dapatkan, Amerika Serikat dalam meratifikasi Paris Agreement dipengaruhi oleh level domestik dan level internasnional. Presiden Obama sebagai chief negosiator mendapatkan pengaruh dari level domestik yaitu kongres Amerika Serikat, Enviromental Protection Agency, teknanan dari civil society. Pada level internasnional dipengaruhi dari kondisi global yang mana pengaruh dari negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim menekan negara maju yang merupakan penyebab perubahan iklim, selain itu juga melihat dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim yang merupakan tragedy of common, dan tekanan dari global civil society.