ANALISIS TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VII MTs. NU TMI NGROTO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG
Main Author: | Fahmawati, Risa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35973/1/jiptummpp-gdl-risafahmaw-49641-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35973/2/jiptummpp-gdl-risafahmaw-49641-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/35973/3/jiptummpp-gdl-risafahmaw-49641-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35973/4/jiptummpp-gdl-risafahmaw-49641-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35973/ |
Daftar Isi:
- Bahasa merupakaan alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan bentuk tuturan pragmatik imperatif dan fungsi pemakaian kalimat imperatif guru dalam interaksi belajar mengajar Bahasa Indonesia. Tuturan Pragmatik Imperatif adalah realisasi, maksud imperatif dalam bahasa Indonesia apabila dikaitkan dengan konteks situasi tutur yang melatarbelakanginya. Makna pragmatik imperatif tuturan yang demikian itu sangat ditentukan oleh konteksnya. Tuturan pragmatik imperatif dibagi menjadi tiga bentuk kalimat yakni kalimat pertanyaan, pernyataan, dan kalimat harapan. Sedangkan, cara berinteraksi guru dengan murid yang sering digunakan di dalam kelas adalah kalimat pertanyaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Data pada penelitian ini berupa kalimat yang diperoleh dari tuturan imperatif guru dan sumber data pada penelitian ini yaitu guru Bahasa Indonesia MT.s NU TMI Ngroto Pujon Bapak Syaiful Anwar S.Pd dikumpulkan melalui teknik rekam, teknik catat, teknik simak. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menemukan sembilan wujud tuturan imperatif yang sering di gunakan guru yaitu (1) imperatif ajakan, (2) imperatif harapan, (3) imperatif desakan, (4) imperatif suruhan, (5) imperatif persilaan, (6) imperatif permintaan, (7) imperatif mengizinkan, (8) imperatif bujukan, (9) imperatif larangan, dan pada bentuk tuturan pragmatik imperatif terdapat tiga bentuk kalimat yaitu (1) kalimat pertanyaan (2) kalimat pernyataan (3) kalimat harapan. Berdasarkan temuan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa guru dalam pembelajaran tidak dapat di pungkiri untuk selalu menggunakan tuturan imperatif dan pragmatik.