RURAL POVERTY IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN TENGOK BAWAH MASALAH KEMISKINAN (GERTAK) SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN TRENGGALEK
Main Author: | Aprillianingtyas, Deny Hayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35926/1/jiptummpp-gdl-denyhayuap-48877-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35926/2/jiptummpp-gdl-denyhayuap-48877-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/35926/3/jiptummpp-gdl-denyhayuap-48877-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35926/4/jiptummpp-gdl-denyhayuap-48877-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35926/ |
Daftar Isi:
- Kemiskinan masih tantangan besar di negara-negara berkembang tak terkecuali Indonesia. Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia, dimana masih ditemui banyak masyarakat miskin terutama di daerah pedesaan. 30% dari 700 ribu jiwa yakni 210.000 jiwa penduduk Trenggalek atau 1 dari 3 warga Trenggalek berada di garis kemiskinan. Hal itu patut diwaspadai dan semestinya menjadi bahan evaluasi pemerintah Kabupaten Trenggalek. Untuk itu Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek terpilih periode 2016-2021 mempunyai suatu upaya pengentasan kemiskinan melalui program GERTAK yang mempunyai soft campaign dalam memperbaiki moral dan memberantas mental miskin masyarakat Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan metode kualitatif guna menggambarkan urgensi munculnya program GERTAK dan penerapan program GERTAK. Adapun studi diambil di Kabupaten Trenggalek. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data menggunakan menggunakan Model Alston & Bowles yang meliputi reduksi data, pengolahan data, dan interpretasi data yang akhirnya menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian. Urgensi kemunculan program GERTAK disebabkan oleh stigma kemiskinan masyarakat pedesaan Kabupaten Trenggalek serta faktor produksi kemiskinan meliputi rendahnya tingkat pendidikan, pengangguran, bencana alam yang berujung instabilitas ekonomi masyarakat Kab.Trenggalek. Dari adanya stigma tersebut, struktur pemerintah melakukan polarisasi komunikasi melalui sosialisasi program GERTAK guna menghapuskan stigma kemiskinan. Secara keseluruhan upaya pemerintah dalam menerapkan program GERTAK dilakukan melalui Musyawarah Desa, pembentukan GERTAK Online, Pembentukan POSKO GERTAK, Pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin melalui program APP dan Evaluasi & Redefinisi melalui FORUM KISS ME. Dalam penerapannya secara keseluruhan masih belum optimal. Selain itu upaya pemerintah dalam melaksanakan program GERTAK dengan melibatkan partisipasi masyarakat merupakan perwujudan Democratic Governance dimana ada interaksi yang terjadi antara pemerintah dengan stakeholder dan masyarakat. Namun demikian dalam implementasinya partisipasi real masyarakat masih belum terwujud karena suara masyarakat masih diwakili oleh elit-elit desa/unsur perwakilan. Sehingga bisa dikatakan upaya perwujudan democratic governance dalam musyawarah desa dan forum KISS ME ini masih bersifat manipulatif. Karena partisipasi masyarakat sasaran atau masyarakat miskin secara real belum terpenuhi. Dengan demikian terdapat saran peneliti yang dapat dipertimbangkan untuk perbaikan program kedepannya yaitu, koordinasi yang intensif antar perangkat daerah, sosialisasi intensif sebagai upaya penyadaran terhadap masyarakat, peningkatan kerjasama dengan pemangku kepentingan lain untuk memobilisasi dana, perlunya pelibatan partisipasi kelompok sasaran secara real dalam proses pengambilan keputusan dan evaluasi program, pembenahan pada titik sentral permasalahan yang muncul dalam tahap implementasi.