ANALISIS POTENSI BAHAYA EROSI DI SUB DAS MIKRO HULU BRANTAS
Main Author: | ASYROWI, HAMAM |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35890/1/jiptummpp-gdl-hamamasyro-49978-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35890/2/jiptummpp-gdl-hamamasyro-49978-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/35890/3/jiptummpp-gdl-hamamasyro-49978-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35890/4/jiptummpp-gdl-hamamasyro-49978-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35890/ |
Daftar Isi:
- Fungsi hutan sebagai fungsi hidrologi sangat erat kaitannya dan saling mempengaruhi. Hutan yang dikelola secara lestari akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas Daerah Aliran Sungai (DAS). Sub DAS Mikro Hulu Brantas yang menjadi penopang daerah dibawahnya mengalami pengalih fungsian lahan menjadi lahan pertanian dan menyebabkan erosi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung besarnya potensi bahaya erosi dan untuk mengetahui wilayah dengan potensi bahaya erosi tinggi pada penggunaan lahan di Sub DAS Hulu Brantas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Februari 2017. Analisis potensi bahaya erosi meggunakan model pendugaan erosi Universal Soil Loss Equation (USLE) dengan pendekatan pada faktor: erosivitas hujan (R), faktor erodibilitas (K), faktor panjang dan kemiringan lereng (LS), faktor pengelolaan tanaman (C), dan faktor praktis pengendalian erosi (P). Potensi bahaya erosi tertinggi terdapat pada lahan dengan penggunaan sebagai ladang yang memiliki jenis tanah alluvial dan kelas kemiringannya III, sebesar 126,36 ton/ha/th. Potensi erosi terendah ada pada lahan hutan dengan jenis tanah alluvial dan kelas kemiringan III, sebesar 2,97 ton/ha/th. Nilai erosi pada Sub DAS Mikro Hulu Brantas adalah 45,78 ton/ha/th yang mana termasuk dalam kelas tingkat bahaya erosi (TBE) rendah. Tindakan konservasi yang dapat dilakukan adalah dengan cara vegetatif dan mekanik mengingat kemiringannya yang bervariatif.