Daftar Isi:
  • Monyet ekor panjang (M. fascicularis) ini disebut juga sebagai edge species karena menyukai wilayah pinggiran hutan, akibatnya sering overlap dengan manusia yang disebabkan oleh gangguan habitat dan pakan pada wilayah sebaran aslinya. Adanya perkebunan Bandealit seringkali dijadikan sasaran monyet ekor panjang untuk memenuhi kebutuhan pakan. Keadaan ini akan merugikan masyarakat pengelola lahan akibat kerusakan tanaman perkebunan yang ditimbulkan dan keberadaan monyet ekor panjang pada perkebunan dianggap sebagai hama oleh masyarakat. Keberadaannya yang terancam, mendorong kegiatan penelitan monyet ekor panjang di Resort Bandealit Taman Nasional Meru Betiri perlu dilakukan. Prosedur pengambilan data menggunakan metode Contretation Count dalam kurun waktu satu bulan di grid vector O11 (Hutan tropis), M11 (Hutan pantai), dan M12 (Hutan mangrove) wilayah Resort Bandealit. Pada setiap grid vector dilakukan pengulangan masing-masing 3 kali pengulangan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa disemua jenis hutan (tropis, mangrove, pantai) yang berada pada Resort Bandealit dapat ditemukan kelompok monyet ekor panjang (M. fascicularis) dengan jumlah tiap kelompok yang berbeda-beda. Perbedaan. Habitat sangat mempengaruhi populasi monyet ekor panjang (M. fascicularis) dikarenakan didalam habitat menunjang perkembangan populasi monyet tersebut. Kelas umur monyet ekor panjang terbanyak di semua jenis hutan yaitu pada usia remaja. Hal ini menandakan bahwa populasi monyet ekor panjang tersebut dalam kategori berkembang