Daftar Isi:
  • Pada dasarnya Kabupaten Probolinggo memiliki potensi yang tinggi di sektor perikanan dan kelautan. Namun potensi wilayah tersebut tidak diimbangi dengan sumberdaya manusia yang memadai karena tingginya angka buta aksara. Sebagai upaya untuk mengentaskan buta aksara, pemerintah sudah melakukan program keaksaraan. Namun dalam pelaksanaannya terjadi ketidak sesuaian dalam hal bahan ajar modul. Sehingga, perlu dikembangkan modul yang sesuai dengan kehidupan warga belajar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pengembangan modul buta aksara untuk masyarakat kawasan minapolitan di Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, (2) mengetahui keefektifan produk modul buta aksara untuk masyarakat kawasan minapolitan di Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menempuh 9 tahapan, yang diawalai dengan potensi masalah dan diakhiri dengan revisi produk. Uji coba dilaksanakan dua kali, yaitu uji coba produk dengan sampel 5 orang warga belajar dan uji coba pemakaian dengan sampel 50 orang warga belajar. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, angket dan tes. Sebagai sumber data, peneliti memilih warga belajar di Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Kegiatan analisis data menggunakan 2 metode (1) analisis data kualitatif berupa wawancara dan observasi, (2) analisis kuantitatif berupa instrumen angket dan hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul buta aksara telah melalui tahap uji validasi dengan hasil persentase dari ahli pengembangan bahan ajar 99%, ahli materi 99% dan ahli pembelajaran keaksaraan 96% dan 97% dengan kualifikasi sangat valid. Sedangkan hasil pre test nilai rata-rata kelas sebelum menggunakan modul buta aksara adalah 62, dan hasil post test setelah menggunakan modul buta aksara adalah 81 dengan selisih 19%. Dapat disimpulkan bahwa modul buta aksara untuk masyarakat kawasan minapolitan di Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo efektif digunakan untuk kegiatan belajar mengajar ketika pendidikan keaksaraan.