ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SETELAH ADANYA PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL PASURUAN-PROBOLINGGO (Studi Kasus di Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo)
Main Author: | Yulistya, Reshitta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35487/1/jiptummpp-gdl-reshittayu-49526-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35487/2/jiptummpp-gdl-reshittayu-49526-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/35487/3/jiptummpp-gdl-reshittayu-49526-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35487/4/jiptummpp-gdl-reshittayu-49526-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35487/ |
Daftar Isi:
- Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi petani setelah adanya pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Pasuruan- Probolinggo di Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo yang melibatkan 3 desa yaitu desa Jorongan, desa Clarak dan desa Sumber Kedawung. Sebanyak 471 bidang tanah yang sebagian bidang adalah lahan pertanian, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 sehingga petani langsung merasakan dampaknya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dimana untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi petani setelah adanya pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo menggunakan analisis statistik deskriptif kualitatif yaitu data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan persentase. Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar peluang hilangnya hubungan sosial antar petani setelah adanya pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo menggunakan analisis regresi logistik. Banyak penduduk yang hubungan sosialnya kurang baik dan terjadi perubahan mata pencaharian setelah adanya pembebasan lahan. Petani yang kehilangan lahan merasa hubungan sosial antar petaninya kurang baik dan berubahnya mata pencaharian, namun pemberian ganti rugi yang diberikan telah sesuai. Sedangkan untuk mengetahui peluang hilangnya hubungan sosial antar petani didapatkan menggunakan metode regresi binary logistik sebesar 16,91% tanpa dipengaruhi variabel independen lainnya.