SIKAP PEMERINTAH LOKAL KOTA MALANG TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG WARNA-WARNI JODIPAN OLEH PT.INDANA
Main Author: | Firdausiyah, Nabila |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35422/1/jiptummpp-gdl-nabilafird-49630-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35422/2/jiptummpp-gdl-nabilafird-49630-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/35422/3/jiptummpp-gdl-nabilafird-49630-3-bab2.pdf http://eprints.umm.ac.id/35422/4/jiptummpp-gdl-nabilafird-49630-4-bab3.pdf http://eprints.umm.ac.id/35422/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini didasari adanya keberagamaan sikap yang dilakukan oleh masing-masing dinas maupun badan pemerintahan Kota Malang terhadap program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.INDANA Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ). Sementara pemerintah lokal adalah publik eksternal yang merupakan faktor penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, selaku pemangku kebijakan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana sikap pemerintah lokal tentang program CSR PT.INDANA Kampung Warna-Warni Jodipan ? Sikap publik pun dapat berubah sewaktu-waktu, dari yang mulanya positif menjadi negatif, maupun sebaliknya. Jefkins (2004 : 59) menyimpulkan hal tersebut berdasarkan pembagian empat sikap publik yang dapat berubah : memusuhi-mendukung, prasangka-menerima, apatis-minat, acuh tak acuh-mengetahui. Dalam penelitian ini, peneliti juga mencantumkan dua teori, yakni Teori Situational of The Publics oleh Grunig dari segi public relations dan juga Teori Disonansi Kognitif oleh Festinger dari segi pembahasan sikap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini terdapat lima subjek berdasarkan purposive technique sampling. Analisis data menggunakan Model Interaktif dari Miles dan Huberman. Kesimpulan penelitian ini adalah pemerintah lokal bersikap mendukung, berprasangka dan apatis. Sikap mendukung ditunjukkan dengan adanya pengembangan yang dilakukan pemerintah lokal di KWJ. Sikap berprasangka ditunjukkan dengan kekhawatiran KWJ sebagai kampung pinggir sungai yang rawan bencana. Sikap apatis ditunjukkan dengan kesimpangsiuran perkembangan program perencanaan di KWJ.