KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL DALAM TRADISI MENENTUKAN UANG PANAI SEBAGAI BAGIAN DARI BUDAYA BUGIS ( Studi Pada Keluarga Etnis Bugis di Kecamatan Loa Janan Samarinda )
Main Author: | YuÂ’Min, Fiki Moniya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35413/1/jiptummpp-gdl-fikimoniya-49651-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35413/2/jiptummpp-gdl-fikimoniya-49651-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/35413/3/jiptummpp-gdl-fikimoniya-49651-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35413/4/jiptummpp-gdl-fikimoniya-49651-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35413/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berdasarkan dari sebuah fenomena di dalam masyarakat ketika akan melakukan pesta pernikahan. Karena, setiap budaya memilki ciri khas masing-masing dalam melaksanakan pesta pernikahan. Di dalam etnis bugis, salah satu tradisi yang masih dilakukan hingga saat ini ialah tradisi uang panai. Tradisi uang panai ini dilakuakn sebelum acara pesta pernikahan dilaksanakan sehingga ada pertemuan perwakilan keluarga mempelai untuk membicarakan berapa jumlah uang panai yang akan diberikan kepada pihak perempuan. Proses komunikasi itu sendiri kerap terjadi perselisihan antar keluarga dikarenakan tingginya uang panai itu. Penelitian ini menggunakan studi kasus untuk mengetahui bagaiamana tradisi uang panai sebagai media komunikasi dalam menentukan biaya pernikahan. Sehingga, peneliti ingin mengetahui bagaimana proses negosiasi yang terjadi di dalam tradisi uang panai tersebut. Pendekatan penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan memilih 4 subjek yang telah berkeluarga. Lalu, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara serta dokumentasi. Peneliti menggunakan teori Penetrasi Sosial dan Pertukaran Sosial. Hasil penelitian menyatakan bahwa tradisi uang panai di kecamatan Loa Janan Kota Samarinda merupakan suatu tradisi kebudayaan yang ada di masyarakat etnis bugis. Kegiatan proses komunikasi tradisi uang panai ini ketika kedua keluarga bertemu adanya negosiasi lalu perwakilan keluarga ditentukan oleh orang yang dihormati atau yang mengerti tradisi uang panai ini. Selain itu, dalam proses negosiasi ini juga dipengaruhi adanya peran negosiator, jadi apabila orang adalah orang yang di hormati di lingkungannya maka akan mempengaruhi jumlah uang panai yang akan diberikan. Dikarenakan, masyarakat etnis bugis menghargai seseorang dengan rasa yang cukup tinggi. Lalu, seseorang yang paham akan perhitungan tersebut itulah yang menjadi juru bicara untuk mewakili keluarganya.