SASARAN KRITIK SOSIAL DALAM FILM DOKUMENTER (ANALISIS ISI FILM DI BALIK FREKUENSI KARYA UCU AGUSTIN)
Main Author: | Dewatama, Annasa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35407/1/jiptummpp-gdl-annasadewa-49659-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35407/2/jiptummpp-gdl-annasadewa-49659-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/35407/3/jiptummpp-gdl-annasadewa-49659-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35407/4/jiptummpp-gdl-annasadewa-49659-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/35407/ |
Daftar Isi:
- Dewasa ini di Indonesia, media televisi seringkali digunakan sebagai alat untuk berpolitik. Informasi-informasi yang disajikan sudah jarang yang kredibel. Hal ini disebabkan oleh campur tangan para pemilik media yang menggunakan frekuensi public untuk kepentingan politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi kemunculan pesan kritik sosial di dalam film dokumenter Di Balik Frekuensi karya Ucu Agustin. Untuk dapat mengetahui seberapa sering frekuensi kemunculan tersebut, peneliti membuat dua kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini, kategorisasi dibagi menjadi dua yaitu kategorisasi sasaran kritik sosial terhadap pemerintah dan lembaga media. Dari kedua kategorisasi tersebut, peneliti membuat dua sub indikator yaitu pesan kritik sosial langsung dan tidak langsung. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif dan dasar penelitianya menggunakan analisis isi. Objek penelitian ini adalah film Di Balik Frekuensi, dimana peneliti membagi menjadi 75 scene yang terdiri dari 1419 shot yang nantinya, peneliti akan menunjuk dua orang untuk dijadikan sebagai koder agar memudahkan peneliti dalam mengolah data. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa kategorisasi sasaran kritik lembaga media dengan sub indikator kritik sosial langsung menjadi yang dominan dengan frekuensi kemunculan 93 shot. Sedangkan kategorisasi sasaran kritik terhadap pemerintah dengan sub indikator kritik sosial langsung menjadi yang terendah dengan frekuensi kemunculan 51 shot.