Daftar Isi:
  • Produksi umbi kentang di Indonesia masih rendah di banding produksi di negara lain. Astawan (2004) menyatakan hasil kentang di Eropa rata – rata mencapai 25,5 ton / hektar, sedangkan hasil kentang di Indonesia masih sangat rendah yaitu rata – rata 9,4 ton per hektar. Faktor yang penting dalam pertumbuhan tanaman adalah media tanam, Pemanfaatan bahan organik seperti cocopeat dan arang sekam padi sangat potensial digunakan sebagai komposit media tanaman alternatif untuk mengurangi penggunaan top soil.. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media arang sekam dan cocopeat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil umbi beberapa varietas kentang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian beberapa media tanam terhadap pertumbuhan dan hasik umbi kentang varietas Granola Kembang dan mendapatkan media tanam yang tepat untuk optimalisasi pertumbuhan kentang. Penelitian dilakukan di Dusun Jurangkuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.Waktu penelitian dilaksanakan selama ± 5 bulan dari bulan Desember 2016 – Mei 2017. Rancangan yang digunakan adalah rancangan lengkap faktorial sederhana dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Variabel yang diamati yakni tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun, panjang tunas, jumlah umbi, Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media berpengaruh pada pertumbuhan panjang tunas kentang pada umur 49 HST. Perlakuan media arang sekam + cocopeat 150 : 150 gr dan umbi kecil memberikan hasil yang terbaik pada beberapa parameter, baik pada tinggi tanaman, panjang tunas dan jumlah umbi.. Gejala kutu putih ditemukan menyerang planlet pada umur 42 HST