AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM REBRANDING RUMAH SAKIT (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Pemasaran dalam Rebranding Rumah Sakit Anak dan Bersalin Siti Fatimah Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo)

Main Author: SETIAWAN SR, BAMBANG
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/35179/1/jiptummpp-gdl-bambangset-47971-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35179/2/jiptummpp-gdl-bambangset-47971-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35179/3/jiptummpp-gdl-bambangset-47971-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35179/4/jiptummpp-gdl-bambangset-47971-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35179/
Daftar Isi:
  • Salah satu upaya perusahaan mengimplementasikan diri pada khalayak publik adalah melalui brand. Ketika brand berubah, maka nilai produk dan perusahaan juga akan berubah. Erubahan ini harus dikomunikasikan kepada publik. Tanpa terkecuali melalui komunikasi pemasaran, dilakukannya rebranding Rumah Sakit Anak dan Bersalin Siti Fatimah Kraksaan dikarenakan adanya konflik internal sehingga rumah sakit mengalami take over dan pada akhirnya rumah sakit memiliki citra yang tidak baik di benak masyarakat. Dimana ijin operasional dimiliki oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo. Proses Take over diambil alih PT. Rumah Sakit Sinergi Medika Bersaudara dengan memperoleh ijin operasional penyelenggaraan Rumah Sakit dari Bupati Probolinggo No : 440/130/426.12/2013. Faktor yang melatar belakangi konflik internal tersebut yaitu keterlibatan pengelola rumah sakit terhadap politik praktis pada pemilihan bupati dan wakil bupati kabupaten Probolinggo. Untuk itu Rumah Sakit Anak dan Bersalin Siti Fatimah perlu media sebagai alat dalam melakukan rebranding yaitu komunikasi pemasaran. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui aktivitas komunikasi pemasaran RSAB Siti Fatimah Kraksan dalam melakukan rebranding menjadi RSIA Fatimah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui wawancara dan studi dokumen. Metode analisa data yang digunakan analisis data kualitatif dan untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tujuan RSAB Siti Fatimah dalam melakukan rebranding ingin mengubah citra rumah sakit agar lebih baik dibenak masyarakat. Untuk melakukan rebranding RSIA Fatimah melalui beberapa proses 1) Trigerring yaitu mengingat citra rumah sakit yang kurang baik dan semakin banyak rumah sakit baru di kabupaten Probolinggo beralihlah RSAB Siti Fatimah Kraksaan menjadi RSIA Fatimah Kraksaan. 2) Analyzing and decisison making, yaitu menganalisis kekuatan brand yang akan dibangun menjadi rumah sakit terpercaya. 3) Planning yaitu melakukan pergantian logo, nama, struktur organisasi, program pelayanan, visi dan misi. 4) Preparing, melanjutkan ide-ide pada tahap perencanaan. 5) Implementing, aktivitas komunikasi pemasaran RSAB Siti Fatimah dalam melakukan rebranding. Adapun aktivitas komunikasi pemasaran RSAB Siti Fatimah dalam melakukan rebranding menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah diantaranya melalui 1) melakukan personal selling kepada pasien seperti menawarkan berbagai macam fasilitas dan prasarana. 2) melakukan kegiatan periklanan baik dimedia cetak, media online dan sosial media. 3) RSIA Fatimah Kraksaan sangat selektif dalam pemberian sponsor dan juga aktif dalam event-event sosial. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktifitas komunikasi pemasaran rumah sakit Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan yang dilakukan manajemen RSIA Fatimah Kraksaan dalam proses rebranding-nya yaitu dengan upaya komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan tahapan rebranding meliputi, trigerring, analyzing and decision making, planning, preparing, implementing. Dan bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh RSIA Fatimah dalam rebranding-nya adalah dengan personal selling, periklanan, sponsorship dan event marketing. Hal ini dilakukan oleh RSIA Fatimah dengan tujuan mengembalikan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit.