PEMBINGKAIAN ISU PENGESEHAN PERPPU KEBIRI MELALUI PEMBERITAAN DI PORTAL BERITA ONLINE (Analisis Framing pada Portal Berita Online Republika.co.id dan Detik.com Periode 27 Mei-14 Juni 2016)
Main Author: | SAPUTRI, RIZKY NADIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35170/1/jiptummpp-gdl-rizkynadia-48617-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35170/2/jiptummpp-gdl-rizkynadia-48617-2-bab1--e.pdf http://eprints.umm.ac.id/35170/3/jiptummpp-gdl-rizkynadia-48617-3-bab2--e.pdf http://eprints.umm.ac.id/35170/4/jiptummpp-gdl-rizkynadia-48617-4-bab3--e.pdf http://eprints.umm.ac.id/35170/ |
Daftar Isi:
- Presiden Republik Indonesia, Jokowi, melihat kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur termasuk dalam kategori kejahatan luar biasa. Menanggapi situasi genting tersebut, Presiden Jokowi pun mengeluarkan Perppu yang salah satunya mengatur tentang kebiri kimia untuk pelaku tindak kekerasan seksual pada anak dibawah umur. Terang saja keputusan itu banyak menjadi sorotan masyarakat dan media yang syarat dengan pro dan kontra. Republika.co.id dan Detik.com termasuk portal berita online yang memberitakan tentang isu Perppu Kebiri yang ditandantangani oleh Presiden Jokowi. Peneliti ingin mengetahui bagaimana kedua media tersebut melakukan pembingkaian terhadap berita-berita terkait pengesahan Perppu Kebiri. Teori yang digunakan yakni teori konstruksi realitas sosial yang diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Dimana di dalam teori ini dijelaskan bahwa sesungguhnya realitas tidak muncul begitu saja, melainkan dibentuk atau dikonstruk. Realitas objektif terbentuk dari pengalaman di luar individu dan dianggap kenyataan. Proses penyerapan kembali realitas objektif tersebut menghasilkan realitas yang disebut dengan realitas subjektif. Untuk mengetahui bagaimana Republika.co.id (ROL) dan Detik.com (Detik) membingkai berita tentang isu pengesahan Perppu Kebiri, maka peneliti mengaplikasikan metode analisis framing model Robert N. Entman. Framing model ini menggunakan 4 (empat) struktur analisis, pertama adalah pengidentifikasian masalah (problem identification), elemen ini menekankan bagaimana peristiwa yang dipahami oleh wartawan. Kedua, mencari penyebab masalah (causal interpretation), merupakan elemen untuk membingkai siapa yang atau apa dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Elemen ketiga adalah membuat keputusan moral (moral judgement), merupakan elemen yang dipakai untuk memberi argumentasi pada pendefinisisan masalah dan bertujuan untuk mendukung pemikiran tersebut. Terakhir adalah solusi atas masalah (treatment recommendation) yang merupakan jalan penyelesaian yang dipilih jurnalis/wartawan untuk menyelesaikan masalah, tergnatung pada bagaiamana sebuah peristiwa dilihat dan siapa penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu analisis teks. Berdasarkan hasil analisis framing yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Republika.co.id dan Detik.com memiliki tendensi yang berbeda dalam mengkonstruksi realitas dalam pemberitaan Perppu Kebiri. ROL sebagai media massa yang mengungsung ideology agamis-nasionalis, menggambarkan sikap penolakan atas hukuman kebiri yang akan diberlakukan di Indonesia, karena bertentangan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan Detik sebagai media berideologikan nasionalis, mencoba mengambil jalan tengah dengan menghadirkan artikel berita yang menonjolkan pro dan kontra yang terjadi di dalamnya. Dapat disimpulkan bahwa ideologi yang berbeda akan mengarahkan masing-masing media massa pada bingkai berita dan bentukan konstruksi realitas yang berbeda pula. Ideologi mengkonstruksi subjektivitas redaksi di dalam melakukan framing sebuah berita.