KONSTRUKSI PEMBERITAAN PASCA PENETAPAN TERDUGA KORUPSI DAHLAN ISKAN (Analisis Framing Harian Jawa Pos dan Kompas Edisi 28 Oktober – 4 November 2016)

Main Author: Wahyuni, Hidayatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/35162/1/jiptummpp-gdl-hidayatulw-48679-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35162/2/jiptummpp-gdl-hidayatulw-48679-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35162/3/jiptummpp-gdl-hidayatulw-48679-3-bab2.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35162/4/jiptummpp-gdl-hidayatulw-48679-4-bab3.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35162/
Daftar Isi:
  • Media sudah banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yakni faktor pemilik atau penguasa media. Isi berita di dalam media sudah tercampur dengan adanya kepentingan dari penguasa media salah satunya adalah media cetak yaitu Surat Kabar. Unsur penting di dalam sebuah berita yakni “Fakta” sudah ikut tercampur ke dalam unsur pemenuhan kepentingan pemilik modal atau pemilik media, sehingga unsur nilai di dalam berita terdapat perbedaan makna yang tidak sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kompas dan Jawa Pos memframing berita mengenai pemberitaan pasca penetapan Dahlan Iskan sebagai tersangka korupsi dalam kurun waktu satu minggu setelah penetapan yakni tanggal 28 Oktober – 04 November 2016. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Framing Pan dan Kosicki, di dalam metode ini dapat menganalisis suatu media dalam bingkai masing-masing media. Setiap media di analisis dari segi Sintaksis, Skrip, Tematik dan Retoris. Ke empat unsur ini dapat dijadikan sebagai amunisi yang lengkap untuk membedah suatu pemberitaan di dalam media. Pembedahan media pada penelitian ini menggunakan tipe penelitian Kualitatif Interpretatif yang merupakan paradigma konstruktif dimana media massa melakukan pembangunan atau konstruksi pesan kepada khalayak sehingga berita dapat mempengaruhi opini khalayak dan memiliki perbedaan sebuah makna. Objek dan ruang lingkup penelitian adalah Surat Kabar Harian Jawa Pos dan Kompas Edisi 28 Oktober 2016 – 04 November 2016. Tekhnik pengumpulan data menggunakan Dokumentasi surat kabar harian dan kemudian dideskripsikan. Hasil penelitian berkaitan dengan adanya perbedaan yang signifikan pada dua media yakni Kompas dan Jawa Pos terkait kasus korupsi Dahlan Iskan. Pada pemberitaan Kompas lebih dominan dengan sudut pandang netral dimana Kompas selalu seimbang dalam memberitakan kasus korupsi Dahlan Iskan dengan cara melibatkan pula opini dari pihak Dahlan Iskan. Berbeda dengan Jawa Pos, sudut pandang yang diberikan di dalam pemberitaan kasus korupsi Dahlan Iskan, Jawa Pos mendominasi di dalam penulisan beritanya mengenai sosok Dahlan Iskan, dan tidak diseimbangkan dengan opini dari luar pihak Dahlan Iskan. Kompas dan Jawa Pos merupakan dua media yang berbeda yang memberitakan satu kasus yang sama.