FAKTOR-FAKTOR KECEMASAN DAN KETIDAKPASTIAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi pada Mahasiswa Asing Program BIPA Universitas Muhammadiyah Malang)
Main Author: | Kharisma, Renata Mega |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/35145/1/jiptummpp-gdl-renatamega-46965-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/35145/2/jiptummpp-gdl-renatamega-46965-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/35145/3/jiptummpp-gdl-renatamega-46965-3-bab2.pdf http://eprints.umm.ac.id/35145/4/jiptummpp-gdl-renatamega-46965-4-bab3.pdf http://eprints.umm.ac.id/35145/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Kecemasan dan Ketidakpastian dalam Komunikasi Antarbudaya” ini dilatar belakangi oleh pandangan peneliti terhadap kurangnya hubungan antara mahasiswa program BIPA UMM dengan Mahasiswa maupun orang-orang local, maka dari itu dengan bantuan penjelasan dari literature terkait peneliti ingin mengetahui apa saja yang menjadi faktor kecemasan dan ketidakpastian para peserta program BIPA dalam pergaulan mereka dengan mahasiswa maupun orang lokal, karena dalam interaksi antar budaya akan ada kecemasan dan ketidakpastian yang timbul pada diri seseorang hasil dari perbedaan budaya yang dialaminya. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe deskriptif, menggunakan data-data yang didapat dari wawancara, observasi, dan dokumentasi, dan kemudian di analisa menggunakan model analisa data Miles dan Huberman, sedangkan untuk wawancara, subjek ditentukan dengan teknik purposive sampling yang mengharuskan subjek sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada dua faktor utama yang paling sering muncul dalam pembentukan kecemasan dan ketidakpastian dalam diri mahasiswa asing program BIPA UMM dalam interaksi antarbudaya mereka, sedangkan ada satu faktor yang kurang mempengaruhi terbentuknya kecemasan dan ketidakpastian tersebut, sedangkan mengenai konteks budaya, tidak semua subjek yang masih lekat dengan konteks budaya Negara asal mereka. Namun dari yang dijabarkan, semua mahasiswa asing program BIPA UMM dengan kesulitannya beradaptasi maupun memulai interaksi dengan mahasiswa maupun masyarakat lokal, mereka memiliki kemauan kuat untuk menerima, dan belajar semua perbedaan budaya Indonesia.